STUDI JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN PURBALINGGA KABUPATEN PURBALINGGA

  • Slamet Ifandi Program Studi Diploma Tiga Farmasi Akademi Farmasi Kusuma Husada Purwokerto
  • Siti Mutripah Program Studi Diploma Tiga Farmasi Akademi Farmasi Kusuma Husada Purwokerto

Abstrak

ABSTRAK Pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat saat ini sangat bervariasi dari mengkonsumsi Air Minum Dalam Kemasan karena praktis dan dianggap higinis. Akan tetapi, pada beberapa tahun terakhir ini masyarakat merasa bahwa air minum dalam kemasan semakin mahal, sehingga muncul alternatif lain yaitu air minum isi ulang yang di produksi oleh depot air minum isi ualang. Ditinjau dari harganya air minum isi ulang lebih murah disbanding air minum dalam kemasan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 persyaratan bakteriologis air minum dilihat dari Total Bakteri Coliform per 100 ml sampel air dengan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah 0. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah bakteri coliform pada air minum isi ulang di Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga dan dibandingkan dengan Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum dilihat dari total bakteri coliform. Pemeriksaan bakteriologis dilakukan terhadap 17 sampel air minum isi ulang yang diambil dari depot air minum isi ulang yang ada di Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, menggunakan metode MPN meliputi uji perkiraan, uji penegasan golongan bakteri coliform dan uji penegasan golongan bakteri coliform tinja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 dari 17 sampel air minum isi ulang mengandung jumlah bakteri coliform melebihi batas yang dipersyaratkan yaitu 0 MPN/100 ml.  

Referensi

Depkes RI. (2010). Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Depkes RI.
Diterbitkan
2021-07-19
Bagian
Articles